Gording Kayu: Komponen Penting Konstruksi Atap yang Wajib Dipahami
Dalam dunia konstruksi, setiap elemen memiliki peran penting, termasuk gording kayu.
Meskipun terdengar teknis, memahami komponen ini justru penting bagi siapa pun yang terlibat dalam pembangunan, baik arsitek, tukang, maupun pemilik rumah.
Gording kayu adalah bagian dari rangka atap yang menjadi tumpuan utama bagi kaso kayu dan reng. Komponen ini membantu distribusi beban atap agar merata dan kokoh.
Namun, banyak yang belum menyadari pentingnya memilih jenis kayu yang tepat, ukuran yang ideal, dan jarak antar gording yang sesuai standar teknis.
Di tengah tren penggunaan baja ringan, gording berbahan kayu masih menjadi pilihan utama untuk konstruksi atap tradisional maupun modern karena tampilannya yang alami, kuat, dan mudah dibentuk.
Artikel ini akan membantu Anda memahami gording kayu dari dasar hingga tips memilih bahan terbaik. Mari kita mulai dari pengertiannya.
Pengertian Gording Kayu
Gording kayu adalah elemen horizontal dalam struktur atap bangunan yang dipasang di atas kuda-kuda dan berfungsi sebagai penopang kaso kayu.
Posisinya tegak lurus terhadap arah kaso dan terletak sejajar di sepanjang bentang atap.
Gording berbeda dari reng maupun kaso, karena fungsi utamanya adalah memikul beban dari kaso sebelum diteruskan ke struktur bawahnya. Dengan kata lain, tanpa gording, rangka atap akan kehilangan stabilitasnya.
Artikel Terkati: Mengenal Gording: Struktur Penting dalam Konstruksi Atap
Fungsi Gording Kayu dalam Konstruksi
Berikut beberapa fungsi utama dari gording kayu dalam struktur atap:
- Penopang beban vertikal atap seperti genteng, plafon, atau insulasi
- Mengalirkan beban ke kuda-kuda secara merata
- Menjaga kekakuan dan kestabilan rangka atap
- Menjadi dasar pemasangan kaso kayu dan reng
- Meningkatkan daya tahan atap terhadap angin dan getaran
Dengan memahami fungsinya, kita bisa lebih bijak dalam menentukan bahan dan perencanaan pemasangan gording kayu yang tepat.
Ukuran Standar dan Jarak Ideal Gording Kayu
Ukuran gording kayu dapat disesuaikan dengan bentang atap dan beban yang akan ditopang. Berikut ukuran umum:
Ukuran Standar:
- 5/10 cm
- 6/12 cm
- 8/12 cm
- 10/15 cm
Jarak Ideal antar Gording:
- 1,2 meter – 1,5 meter untuk bentang kecil hingga sedang
- 1,8 meter – 2,5 meter untuk atap bentang besar
Penting untuk berkonsultasi dengan ahli struktur atau tukang berpengalaman agar penempatan gording kayu memenuhi standar kekuatan dan keamanan.
Kelebihan dan Kekurangan Gording Kayu
Sebagai salah satu material konstruksi atap yang telah digunakan selama bertahun-tahun, gording kayu memiliki berbagai keunggulan.
Namun, seperti material lainnya, juga terdapat beberapa kelemahan yang perlu dipertimbangkan sebelum digunakan. Berikut penjelasannya:
Kelebihan:
- Estetis alami cocok untuk desain tropis dan tradisional
- Mudah dipotong dan dibentuk sesuai kebutuhan
- Lebih ringan dibanding baja
- Tersedia luas di pasaran lokal
Kekurangan:
- Rentan terhadap rayap pada jenis kayu tertentu
- Perlu perawatan agar tidak lapuk
- Kurang cocok untuk area lembap tanpa perlakuan khusus
Catatan:
Kekurangan-kekurangan di atas sebenarnya dapat diminimalisir dengan perlakuan tambahan seperti penggunaan sealant khusus kayu, obat anti rayap, serta memilih jenis kayu yang memiliki ketahanan alami seperti ulin atau bengkirai.
Jenis-Jenis Kayu untuk Gording
1. Gording Kayu Kamper
Kayu kamper sudah lama dikenal sebagai salah satu kayu bangunan favorit di Indonesia. Warna cerah, aroma khas, serta kekuatannya yang cukup baik menjadikan kayu ini cocok untuk digunakan sebagai gording.
Banyak digunakan pada rumah tinggal maupun bangunan skala sedang yang membutuhkan material yang mudah dikerjakan namun tetap kokoh.
2. Gording Kayu Meranti
Kayu ini banyak ditemukan di toko material karena harganya yang relatif ekonomis dan stoknya melimpah.
Meski tidak sekuat kamper atau ulin, kayu meranti cukup andal jika digunakan untuk atap rumah berukuran kecil hingga sedang.
Teksturnya halus dan mudah dipotong, membuatnya jadi pilihan bagi mereka yang ingin efisiensi biaya tanpa mengorbankan kualitas sepenuhnya.
3. Gording Kayu Ulin
Dijuluki sebagai “kayu besi”, ulin memiliki ketahanan luar biasa terhadap air, rayap, dan perubahan cuaca.
Inilah sebabnya kayu ulin banyak digunakan untuk konstruksi berat di daerah beriklim tropis atau pesisir yang kelembapannya tinggi.
Meski harga dan bobotnya cukup tinggi, ketahanan jangka panjang yang ditawarkan membuatnya sepadan. Gording kayu dari ulin bisa bertahan puluhan tahun tanpa mengalami pelapukan berarti.
4. Gording Kayu Bengkirai
Salah satu jenis kayu keras yang cukup banyak digunakan dalam struktur bangunan, termasuk sebagai bahan gording.
Warnanya yang cenderung kuning kecokelatan juga membuatnya menarik secara visual.
Cocok digunakan untuk atap bangunan dengan bentang yang lebih luas, seperti gudang atau aula.
5. Gording Kayu Jati
Kayu jati adalah salah satu kayu mewah yang terkenal karena keindahan serat dan ketahanannya.
Meski umumnya digunakan untuk furnitur, jati juga sangat baik dijadikan bahan struktural seperti gording, terutama pada bangunan bergaya tradisional atau resort yang menonjolkan unsur kayu.
Kayu ini tahan terhadap rayap dan tidak mudah melengkung meski terkena perubahan suhu.
Daftar Harga Gording Kayu Terbaru
Harga gording kayu sangat tergantung pada jenis kayu, ukuran, dan lokasi pembelian. Berikut estimasi harga per kubik:
Ukuran Gording (cm) | Jenis Kayu | Harga per m³ (Rp) |
---|---|---|
5 x 10 | Kamper | 4.000.000 – 5.000.000 |
6 x 12 | Meranti | 3.500.000 – 4.500.000 |
8 x 12 | Bengkirai | 5.500.000 – 6.500.000 |
10 x 15 | Ulin | 7.000.000 – 8.500.000 |
6 x 12 | Jati | 6.500.000 – 7.500.000 |
Catatan: Harga dapat berubah tergantung wilayah dan ketersediaan kayu. Pastikan Anda mengecek supplier lokal terpercaya.
Dengan pemilihan jenis kayu yang tepat seperti kayu kamper, meranti, atau ulin, serta perencanaan ukuran dan jarak yang sesuai, gording akan berfungsi optimal dan tahan lama.
Sebagai bagian penting dari sistem rangka atap, pemahaman mendalam tentang gording kayu bukan hanya membantu Anda membangun rumah yang kokoh, tapi juga dalam memilih material yang tepat dan efisien.