Berikut Daftar Jenis Kayu yang Tahan Terhadap Air
Kayu tahan air – Pada umumnya air merupakan salah
satu elemen yang dapat mempengaruhi struktur material kayu. Ya, jika material
kayu terus-terusan terkena air, maka ia akan mulai ditumbuhi dengan jamur.
Seiring berjalannya waktu, jamur-jamur tersebut akan memicu
proses pelapukan sehingga struktur kayu menjadi rapuh dan keropos. Kabarnya, ternyata
ada juga beberapa jenis kayu yang mempunyai sifat tahan terhadap air lho.
Jenis kayu apa sajakah itu? Nah, untuk mengetahui jawaban
dari pertanyaan tersebut, mari kita simak saja langsung ulasannya di bawah ini.
7 Jenis Kayu yang Tahan Air
1. Kayu Jati
Berbicara soal jenis kayu yang memiliki kualitas nomor satu,
pastinya pikiran kita akan langsung tertuju pada kayu jati bukan? Hal itu bukan
tanpa alsan, karena tingkat keawetan kayu jati teramsuk kedalam kategori kelas I.
Hebatnya lagi, kayu jati telah dibekali kandungan minyak
pelumas yang berperan sebagai pelindung dari serangan rayap. Mengingat
akan hal itu, maka wajar saja jika kayu jati tidak mudah ditembus oleh rayap,
tidak mudah mengalami pelapukan, hingga tahan terhadap air.
Akan tetapi, tidak semua tipe kayu jati menawarkan kualitas
yang sama. Pasalnya, kayu jati akan dibedakan lagi kedalam beberapa kelas
berbeda, yakni grade A, grade B, dan grade C. Sesuai dengan urutan kelasnya,
dimana jati grade A memiliki kualitas yang lebih bagus ketimbang grade B dan
grade C.
Baca Juga: Inilah Berbagai Fakta Menarik Seputar Kayu Jati Belanda
2. Kayu Meranti Merah
Pada dasarnya kayu meranti terdiri kedalam dua jenis yang
berbeda, yakni kayu meranti merah dan meranti kuning. Namun, kayu meranti merah
dinilai memiliki kualitas yang lebih bagus ketimbang kayu meranti kuning.
Hal itu pun terbukti, yang mana kayu meranti merah tahan
terhadap berbagai permasalahan, seperti serangan rayap, perubahan cuaca, hingga
guyuran air.
Dalam industri perkayuan, kekuatan kayu akan dikategorikan
menjadi lima tingkatan. Semakin kecil tingkatan kelasnya, maka kekuatan kayu
tersebut akan semakin bagus. Tingkat kekuatan jenis kayu meranti merah termasuk
kedalam golongan kelas II – IV, sehingga daya tahannya mampu mencapai 11 tahun.
Mengenai tingkat keawetannya, kayu meranti merah termasuk ke
dalam kelas III – IV yang mampu bertahan hingga 10 tahun. Adapun proses
pengawetan kayu meranti yang biasanya menggunakan campuran minyak diesel dan
kreosot.
3. Kayu Kamper
Salah satu keunggulan dari kayu kamper yang tidak dimiliki
oleh jenis kayu lain, yakni memiliki visual yang indah dengan pola seratnya
yang menarik. Itu sebabnya, mengapa kayu Kamper tidak membutuhkan finishing
yang lama untuk tetap indah dan berestetik.
Tak hanya unggul dari segi tampilannya saja, bahkan kayu
Kamper juga memiliki tingkat keawetan yang sangat tinggi, terutama jika diberi
perawatan yang baik.
Masih belum habis, Kayu Kamper pun terbukti tahan banting
dan termasuk kayu kelas I dan II sehingga tergolong kayu berkualitas. Daya
tahan kayu ini sangat baik dan kualitasnya hampir sama dengan kayu Jati. Aroma
Kamper yang sangat khas sehingga membuat hama perusak kayu tidak berani
mendekat.
4. Kayu Sengon (kayu Albasia)
Selain tahan terhadap serangan rayap, kayu sengon alias kayu sengon
juga memiliki sifat yang tahan terhadap air. Sehingga tak heran jika jenis kayu
yang satu ini sering diandalkan untuk berbagai kebutuhan produk property
outdoor, seperti lantai kayu, plafon kayu, dinding kayu, dan masih banyak lagi.
Untuk penilaian bobotnya, kayu sengon memiliki densitas 320
– 640 kg / m2 pada kadar air 15%. Sementara struktur kayunya agak padat dengan
pola serat yang lurus, agak kasar, namun masih tetap mudah diolah.
Dibalik bobotnya yang lebih ringan, ternyata tingkat
kekuatan dan keawetan kayu sengon cukup mumpuni lho. Hal itu pun terbukti, yang
mana tingkat kekuatan dan keawetan kayu sengon dikategorikan kedalam jenis kayu
kelas III – IV.
5. Kayu Merbau
Menurut informasi yang didapa, tingkat keawetan kayu merbau
termasuk kedalam kayu kelas I, sementara tingkat kekuatannya dikategorikan
kedalam kelas II.
Itu sebabnya, mengapa kayu merbau cocok digunakan untuk
berbagai kebutuhan furniture ataupun mebel, seperti decking atau lantai kayu outdoor, lemari, meja, dan lain sebagainya.
Hebatnya lagi, bahkan kayu merbau sudah terbukti tahan
terhadap serangan rayap dan air. Kayu merbau kerap tampil dengan warna merah
kecoklatan serta pola serat yang lurus. Hasilnya, semua property yang berbahan
kayu merbau ini dapat mempertegas kesan mewah, elegan, dan natural.
Pohon merbau umumnya banyak dijumpai di kawasan Indonesia
Timur, seperti Nusa Tenggara Timur, Papua dan Maluku. Namun, pohon merbau juga bisa
kita temui di daerah lainnya seperti Kalimantan, Sumatera, dan Pulau Jawa.
6. Kayu Damar Laut
Dari namanya saja kita sudah bisa menebak, bahwa mana Kayu
Damar Laut memang selalu diandalkan untuk kebutuhan furniture maupun property
outdoor karena tahan terhadap air dan perubahan cuaca. Namun, banyak yang
beranggapan bahwa kayu damar laut itu adalah bengkirai.
Pasalnya, sekilas tampilan fisik kayu damar laut memang
hampir mirip dengan kayu bengkirai. Meski demikian, ada factor yang
menjadi pembeda dari Kayu Damar Laut yaitu pola seratnya yang berbentuk lurus.
Saat baru diambil dari pohonnya, Kayu Damar Laut biasanya
tampil dengan warna kuning kecoklatan. Seiring dengan berjalannya waktu, warna
Kayu Damar Laut akan tampak semakin gelap karena terkena angin dan factor
cuaca. Meski demikian, hal tersebut sama sekali tidak mempengaruhi tingkat
kualitasnya.
7. Kayu Bengkirai
Jenis kayu tahan air berikutnya yang akan dibahas, yakni
bernama kayu bengkirai. Ciri khas dari Kayu bengkirai bisa dilihat dari warnanya yang
cenderung kuning kecoklatan. Itu sebabnya, mengapa kayu bengkirai sering
disebut dengan istilah yellow balau.
Tak hanya itu, Kayu bengkirai juga mempunyai tekstur padat
sehingga bisa kering dalam waktu mulai dari 12 hari sampai 1 bulan pada suhu
normal untuk kemudian diolah lagi menjadi berbagai kebutuhan properti dan
konstruksi.
Bukan hanya itu, bahkan kayu bengkirai juga mempunyai
tekstur yang agak kasar dengan bobotnya yang lebih berat ketimbang kayu
jati maupun kayu lainnya sehingga membuatnya sering digunakan untuk pondasi
rangka atap.
Masih belum habis, kayu bengkirai pun memiliki sifat yang
tahan terhadap air dan perubahan cuaca ekstrim. Nah, karena hal tersebutlah
yang membuat kayu bengkirai sangat ideal dijadikan bahan baku untuk produk
furniture outdoor, seperti decking kayu, plafon, dan masih banyak lagi.
Artikel terkait: Apa Itu Decking Bengkirai? Dan Berapa Harganya?
Itu dia deretan jenis kayu yang tahan terhadap air sehingga
cocok untuk kebutuhan furniture outdoor.